
1. Mandoding Haleluya No. 404:1
Ganup ari do in, ronsi tahun hu taun, sihol do hu dodingkon Goran-Mu.
Ham Tuhan Naibata, sai hupuji do Ham, halani haganup layak-Mu.
Ham arta na harga, poltik hujolom in,
humbani na hinan, Ham do tong Naibatangkin.
Bonani na dear, ronsi sadokahnin,
Panondang na lihar, bai ganup na golap in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 3 Musa 18:4
“Maningon horjahononnima do titah-Ku anjaha ramotkononnima paraturan-Ku anjaha marparlahou hanima ibagas ai, ai Ahu do Jahowa Naibatanima.”
“Kamu harus lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah Tuhan, Allahmu.”
4. Renungan
Jemaat Tuhan,
untuk dapat menjadikan sebuah tindakan menjadi sebuah kebiasaan, kita perlu melakukan suatu hal secara berulang-ulang. Demikian juga yang terjadi dalam kehidupan kita, kadang kita melihat suatu hal sebagai sebuah kebiasaan dan kita dibangun serta bertumbuh dari kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan setiap hari, baik itu kebiasaan baik maupun kebiasaan yang buruk. Itu sebabnya, tidak mudah untuk mengubah suatu kebiasaan yang sudah dilakukan selama puluhan tahun. Bahkan kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan itu bagaikan jalinan benang yang tipis, yang terjalin semakin hari semakin kuat, sehingga suatu saat benang yang tipis itu menjadi sebuah tali tambang kuat.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kebiasaan orang Mesir saat umat Israel berada di perbudakan tanah Mesir adalah hidup dengan menyembah berhala. Hidup tanpa moral yang baik serta tidak mengenal keadilan. Siapa yang kuat maka dia yang berkuasa. Bahkan hidup dalam kebiasaan buruk (seperti free sex) dan itu sudah menjadi kebiasaan mereka. Tidak ada batasan dalam melakukan sesuatu, karena pada prinsipnya, setiap orang memiliki kebebasan dalam melakukan sesuatu. Tentu kebiasaan ini ikut serta membawa warna dalam kehidupan bangsa Israel. Karena itu, saat mereka memasuki tanah Kanaan dan ketika mereka meninggalkan tanah Mesir, ada hal-hal yang semestinya ditinggalkan mereka. Hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh umat itu sebagai bentuk bahwa mereka adalah bangsa Allah. Lalu apa yang seharusnya dilakukan oleh umat itu? Sebagai umat Allah, Israel dituntut untuk hidup kudus. Artinya, seluruh aspek kehidupan umat harus sesuai dengan firman Allah. Peraturan ini sangat penting sekali karena mereka akan masuk ke tanah Kanaan, yang penduduk aslinya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang sangat berbeda dan tidak kudus (ayat 3). Dalam ayat 4, Tuhan menekankan bahwa bangsa Israel tidak boleh meniru gaya hidup dahulu ketika mereka masih berada di Mesir, dan juga tidak boleh meniru gaya hidup bangsa-bangsa Kanaan, tempat di mana mereka akan tinggal selanjutnya. Tuhan tidak ingin bangsa Israel mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Satu-satunya keinginan Tuhan adalah agar bangsa Israel melakukan peraturan-peraturan yang Tuhan berikan, dan juga berpegang pada ketetapan-ketetapan yang Tuhan berikan. Perintah Tuhan ini bertujuan agar kebiasaan orang-orang Mesir yang tidak berkenan di mata Tuhan perlahan-lahan sirna dari tengah-tengah umat Israel.
Jemaat Tuhan,
umat Israel diizinkan Tuhan berada dalam perjalanan panjang di padang gurun untuk menghapus kebiasaan dan mental budak di tanah Mesir. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita untuk membangun kebiasaan baik dan sesuai kehendak Tuhan harus dimulai dan dibangun sejak dini. Karena bila kita terlambat melakukannya, maka kebiasaan buruk akan sangat sulit dihilangkan. Hari ini, bila ada kebiasaan buruk yang sudah sekian lama kita lakukan, mari ambillah keputusan untuk menyingkirkannya dan mulai menggantinya dengan kebiasaan yang baru, yang menyenangkan hati Tuhan. Mungkin kehidupan kita saat ini, di zaman yang semakin berkembang ini, banyak orang di sekitar kita memiliki gaya hidup dan kebiasaan yang tidak sesuai dengan yang dikatakan oleh Tuhan. Saat kita dihadapkan dalam kondisi seperti itu, bagaimana reaksi kita? Mampukah kita tampil berbeda dan tidak mengikuti kebiasaan orang lain yang jelas-jelas bertentangan dengan Firman Tuhan? Ingat janji Tuhan, bahwa ketika kita memilih untuk berpegang pada ketetapan dan peraturan Tuhan, maka Tuhan akan memberikan kehidupan kepada kita (ayat 5). Kehidupan tersebut tidak hanya berarti kehidupan yang kita alami di dunia ini, tetapi juga kehidupan kekal di surga kelak, sehingga melalui apapun yang kita lakukan nyatalah bahwa Dia adalah Allah. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 453:1
Pitah Ham Tuhan, hatundalan na toguh.
Humbai ganup paruntolon na i tanoh on.
Bani haganup pardalanan, pitah Ham panjaga na gogoh.
Ondos ma Tuhan, hanai on nuan, ‘se torsa sadokah goluh on.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS