
Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 23 April 2025
1. Doding: Haleluya No. 458:1
Bai ganupan sidalananmu in Jesus ma baen hasomanmu.
Iparorot do ham tongtong ijin ronsi ondos bai tujuanmu.
Ge daoh mahol sidalananmin ulang ham mandolei ijin.
Seng boi sotto ham bahenonni in, asal Jesus baen hasomanmin.
2. Tonggo
3. Ayat Harian
“Anjaha maningon haholonganmu do Jahowa Naibatamu humbani sagala uhurmu pakon humbani sagala tonduymu pakon humbani sagala gogohmu.” (5 Musa 6:5)
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.” (Ulangan 6:5)
4. Renungan: Mengasihi Tuhan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
kita meminta segala sesuatu kepada Tuhan karena kita percaya bahwa Ia adalah Pemilik dari segala sesuatu. Tuhan juga tidak pernah meminta apa yang tidak ada pada kita. Ia selalu memerintahkan sesuatu kepada kita atas dasar dari apa yang telah kita lakukan atau atas dasar dari apa yang kita miliki. Jika kita diperintahkan untuk mengasihiNya, itu adalah karena kita milikNya dan Ia milik kita. Sangat masuk akal. Apa kita akan mengasihi yang lain saat kita sudah berjanji untuk mengasihi seseorang menjadi pasangan kita? Tentu tidak. Jadi dari sini saja sudah sangat jelas bahwa perintah untuk mengasihiNya itu adalah atas dasar kita sudah berjanji untuk menjadi milikNya dan sebaliknya.
Kemudian, dengan seperti apa kita mengasihiNya? Pertama, dengan segenap hati kita. Hati kita ini mampu merasakan segala sesuatu, termasuk sedih dan senang. Maka, mengasihi Tuhan dengan segenap hati berarti mengasihi Dia di segala perasaan yang kita rasakan. Tidak hanya saat senang, namun saat sedih pun kita juga harus tetap mangasihiNya. Kedua, dengan segenap jiwa. Jiwa itu adalah mental. Dalam jiwa kita, bisa muncul keberanian dan ketakutan. Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa berarti mengasihi Dia saat kita berada dalam keadaan berani dan takut. Ketiga, dengan segenap kekuatan. Kekuatan manusia berbeda-beda. Ada dari kita yang kuat dalam menghadapi pencobaan yang bertubi-tubi. Ada dari kita yang tidak kuat saat didatangi pencobaan dan pergumulan. Kekuatan kita tidak sama. Namun, di manapun tingkat kekuatan kita, di situlah kita mengasihi Tuhan.
Sangatlah baik jika saat ini kita sudah menetapkan agar kasih kita itu hanya kita tujukan kepada Tuhan kita. Mari kita tetap mempertahankannya. Tuhan Yesus yang telah lahir, mati, dan bangkit untuk menebus dosa kita, sehingga kita mendapatkan hidup yang kekal, adalah Tuhan yang sangat layak untuk kita kasihi. Saat kita mengasihiNya, saat itu jugalah kita tidak menyakitiNya. Kita akan selalu berusaha menyenangkanNya. Ia tahu kapasitas kita. Maka, menyenangkan Tuhan dengan kapasitas kita masing-masing adalah baik adanya. Tetap berdoa kepadaNya, tetap membaca firmanNya, tetap bernyanyi memuji namaNya, tetap mengasihi dan menolong seluruh ciptaanNya, tetap berjalan di jalan yang seturut dengan kehendakNya, serta masih banyak lagi, adalah cara-cara yang tetap bisa kita lakukan untuk mengasihiNya. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 449:1-2
Porluhon holong o, hasoman,
in do tonah banta humbai Tuhan.
Ase malas uhurta tong bani goluh on, rapkon Tuhanta, i tanoh on.
Porluhon damei o, hasoman,
in do tanda ni hita susian.
Ase malas uhurta tong bani goluh on, rapkon Tuhanta, i tanoh on.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Kantor Sinode GKPS