
Ibadah Harian Keluarga GKPS
Selasa, 22 April 2025
1. Doding Haleluya No. 118:1+3
Tuhan Jesus Siparmahan ganup biri-biri do.
Jesus gok Bamu uhurhu, sai irikkononku Ham.
Sai irikkononku Ham, sai irikkononku Ham.
Jesus gok Bamu uhurhu, sai irikkononku Ham.
Baen suruhan-Mu ma ahu, ai seng soya hata-Mu.
Janah Ham homa manogu, ganup jolma roh Bamu,
ganup jolma roh Bamu, ganup jolma roh Bamu.
Holong atei-Mu sai togu, ganup jolma roh bamu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian
“Seng patut paringor-ingor anggo juakjuak ni Tuhan in, tapi parbasar do dompak haganup, pandei mangajari, sabar manaron na jahat.” (2 Timoteus 2:24)
“Sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar.” (2 Timotius 2:24)
4. Renungan: “Hamba Tuhan: ramah, cakap mengajar dan sabar”
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus. Ayat hari ini mengingatkan kita bahwa kita adalah hamba-hamba Tuhan. Mengakui bahwa kita adalah hamba Tuhan, berarti kita harus taat dan tunduk kepada tuan atau majikan yang kepadanya kita menghamba. Kita adalah hamba Tuhan, maka kita bekerja dan melayani seturut dengan kehendak Tuhan. Tidak lagi mengikuti keinginan sendiri tetapi mengikuti perintah Tuhan. Maka tugas utama kita sebagai hambaNya adalah untuk memberitakan Injil, kabar baik kepada semua orang. Menyebarkan kasih terbesar yang telah dinyatakan oleh Allah Bapa, melalui AnakNya Tuhan Yesus Kristus yang baru saja kita rayakan kebangkitanNya dalam perayaan Paskah. Inilah tugas kita, yang tidak mudah namun bukan menjadi alasan untuk tidak melakukannya.
Penerima Injil, kabar keselamatan itu adalah semua orang, sebab semua orang telah berdosa dan tidak bisa menyelamatkan diri sendiri di hadapan Tuhan. Maka, Tuhan memilih dan mengutus hamba-hambaNya untuk dipakaiNya memberitakan kabar sukacita itu. Dalam ayat ini, hamba Tuhan itu adalah Paulus, yang menasihati Timotius agar menjadi hamba Tuhan yang ramah, cakap mengajar, sabar. Di awal Paulus menasihatkan agar Timotius sebagai hamba Tuhan agar tidak bertengkar kepada siapapun. Kita tahu bahwa dalam melakukan pekerjaan dan pelayanan pasti akan terjadi perselisihan, perdebatan tentang sesuatu hal karena perbedaan pendapat dan cara pandang, hingga pada akhirnya menimbulkan pertengkaran. Misalnya ketika hamba Tuhan menyampaikan kebenaran namun dibantah oleh seseorang dengan alasan dan argumentasinya, meskipun seseorang itu tidak benar, namun hamba Tuhan jangan terpancing untuk terus berdebat dan berbantah apalagi bertengkar. Biarlah orang itu tetap di dalam pikirannya yang keliru, namun hamba Tuhan telah menyampaikan kebenaran. Biarlah Roh Kudus yang mengubah orang itu. Sebab, jika hamba Tuhan terlibat pertengkaran lalu apalagilah yang menjadi teladan yang dapat dilihat oleh jemaat. Tentu ia akan menjadi batu sandungan, yang berdampak pada sulitnya orang lain untuk menerima kabar baik, Injil yang disampaikan oleh hamba Tuhan tersebut.
Itulah nasihat yang harus diperhatikan oleh hamba Tuhan. Biarlah kita sebagai hamba-hamba Tuhan menghindari pertengkaran dan tidak berdebat dalam menyampaikan kebenaran. Sebaliknya, hendaklah kita bersikap lemah lembut, ramah, baik hati, dan sabar terhadap semua orang, termasuk mereka yang menentang dan mencemooh kita, ketika kita berusaha mengajarkan kebenaran dalam kasih, karena kita tahu bahwa kita melayani hanyalah untuk kemuliaan Allah. Amin.
5. Doding Haleluya No. 107:1-2
Irikhon nasiam ma Ahu, sonai nini Tuhanta.
Sai parnalang ma dirimu, hatangKu malah harga
Sai mambur bahenlah ganup, parlahoumin na so talup
Au do palihar dalanmin, na dompak hagoluhan;
Ai seng be kahou langkahmin, daoh pakon hamagouan.
Au parhiteian na bujur, bai hasonangan na botul!
6. Tonggo Ham Bapanami / Doa Bapa kami
Kantor Sinode GKPS