
Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 30 April 2025
1. Doding Haleluya No. 402:1
Puji ma Naibatanta Sipargogoh na tarsulur in,
Parsimada harajaon in. Haleluya, Haleluya, puji ma Naibata.
Pasangap ma goranNi, ale ganup na marhosah in,
ningon rup ma mamuji ijin. Haleluya, Haleluya, pasangap Naibata.
Pahata ma tarompit ge arbab pe, irandu pakon gondrang husapi pe.
Irik homa sarunei ge sordam pe, sonai ampakon ogung marolol bei.
Puji ma rumbuk ma baen parhata ni parugas in.
Sombah ma marhiteihonni doding na lurlur ijin.
2. Tonggo
3. Ayat Harian
“Anjaha bereon-Ku do bannima parmahan romban hubani rosuh ni uhur-Hu, ai ma na marmahan hanima marhitei habotohon ampa hauhuran.” (Jeremia 3:15)
“Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.” (Yeremia 3:15)
4. Renungan: Gembala Kesukaan Tuhan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
meminta atau memohon segala sesuatu supaya terjadi sesuai dengan kehendak Tuhan, adalah tepat dan benar. Kita ingat saat Tuhan Yesus berdoa di taman Getsemani, Ia mengatakan, “Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39). Doa itu sampai tiga kali diucapkan oleh Tuhan Yesus. Jadi, menyerahkan segala sesuatu agar terjadi sesuai dengan hati Tuhan, adalah benar-benar ajaran yang tepat dari Tuhan. Termasuk seperti yang tertulis dalam ayat harian kita hari ini.
Di zaman nabi Yeremia, bangsa Israel dan Yehuda telah dicap sebagai bangsa yang murtad. Kemurtadan itu ditunjukkan dengan berbuat sundal melalui ritual-ritual yang dilakukan untuk menyembah batu dan kayu. Hal itu adalah kekejian bagi Tuhan. Kejadian itu bisa terjadi karena ada ajakan dari para pemimpin. Pemimpin, yang adalah gembala, mengajak umat Tuhan untuk melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh Tuhan. Maka, Tuhan mengajak bangsa itu untuk mengakui kesalahan-kesalahannya serta kembali kepadaNya. Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena Tuhan telah menjadi tuan atas bangsa Israel dan Yehuda.
Langkah awal yang dilakukan Tuhan untuk membuat bangsa itu kembali adalah dengan mengangkat bagi mereka gembala-gembala yang sesuai dengan hati Tuhan. Ini sangat penting dan sangat masuk akal. Bukankah kita juga sudah sering melihat bahwa para kepala negara yang baru dilantik, sesaat kemudian mengangkat para menteri yang dianggapnya sebagai pilihan hatinya? Itu perlu agar para menteri tidak melenceng dari apa yang diperintahkan oleh kepala negara. Bagi Tuhan, gembala-gembala yang sesuai dengan hatiNya itu adalah gembala-gembala yang menggembalakan dengan pengetahuan dan pengertian. Pengetahuan itu adalah kepandaian. Ya, gembala memang harus pandai. Pandai itu cepat menangkap dan juga cepat mengaplikasikan. Kemudian, pengertian itu adalah pemahaman atau kesanggupan menangkap dan merasakan sebuah makna. Ya, gembala memang harus mengerti. Ia harus mengerti apa yang dirasakan oleh domba-domba gembalaannya, dan selalu berusaha membuat domba-dombanya aman dan nyaman. Maka, tetaplah kita bersyukur atas gembala-gembala pemberian Tuhan di tengah-tengah gereja kita, dan senantiasa terus berdoa agar Ia selalu memberikan gembala-gembala kepada kita, yang sesuai dengan hatiNya. Amin.
5. Doding Haleluya No. 251:1-2
Sonang do uhurhu ibaen Jesuskin, borit pe hutaron ijon.
Tenger do uhurhu bai Tuhanta in, ipasonang tongtong uhurhon.
Sonang do, sonang do, ipasonang tongtong uhurhon.
Age ilioti sibolis pe au, sol agouhononni ganup;
Dob matei Tuhanku manggoluh ma au, utangkin dob sahei haganup.
Sonang do, sonang do, ipasonang tongtong uhurhon.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Kantor Sinode GKPS