
1. Mandoding Haleluya No. 143:2+8
Andohar apuyMu ma gara, marlintun bani bangsa haganup!
Jahowa, Ham paingkat halak na bujur mangkatahon hataMu.
Kawahkon Ham bolag sabion in, jabolonMu seng piga ope in.
Kawahkon Ham ma parguruan, sai TonduyMu ma sorap bai ganup.
Sihatkon Hata hagoluhan bai uhur ni parguru in ganup.
Sai suruh Ham ma guru na bujur, paruhur mangondingi tong botul.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Hosea 10:12
“Tidahkon ma bannima hapintoron, pariamai ma dear layak! pungkah ma juma na baru, ai panorangni ma mangindahi Jahowa, ase roh Ia anjaha ibere bannima hapintoron.”
“Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari Tuhan, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dalam Perjanjian Lama, perilaku seseorang terhadap Tuhan menentukan datangnya berkat atau kutuk kepadanya. Jika seseorang hidup menurut ketetapan Tuhan dan tetap berpegang pada perintah Tuhan serta melakukannya, maka Tuhan akan memberikan berkat kepadanya. Berkat itu diberikan dalam bentuk hujan pada masanya, damai sejahtera di dalam negeri, dan kemenangan atas musuh (bdk. Imamat 26:3-6). Sedangkan jika seseorang tidak mendengarkan Tuhan, tidak melakukan segala perintahNya, menolak ketetapan Tuhan, dan yang hatinya muak mendengar perintah Tuhan serta mengingkari perjanjianNya, maka Tuhan akan mendatangkan kutuk kepadanya. Kutuk itu diberikan dalam bentuk batuk kering serta demam, kesia-siaan dalam menabur benih karena tanah tidak akan memberikan hasil dan pohon-pohon tidak akan memberi buah (bdk. Imamat 26:14-20). Jika seseorang ingin menuai berkat, maka ia harus memulainya dengan menabur hal-hal yang bermanfaat, yang sesuai dengan kesukaan Tuhan.
Perihal tabur dan tuai ini jugalah yang diingatkan bagi kita melalui ayat harian hari ini. Tabur dan tuai di sini bisa anggap sebagai memberi dan menerima. Nabi Hosea menyampaikan aturan tambahan tentang menabur atau memberi, yaitu menaburlah sesuai dengan keadilan. Keadilan maksudnya adalah kesesuaian. Jika ya berarti ya. Jika tidak berarti tidak. Maka berikanlah sesuai dengan keadilan Tuhan. Segala perbuatan tangan Tuhan adalah keadilan (Mazmur 111:7). Maka kita memberi karena memang berdasarkan perintah dari Tuhan, karena Ia tahu seberapa besar kemampuan kita dalam memberi. Maka, memberi sesuai dengan kehendak Tuhan dan sesuai dengan kemampuan diri, adalah memberi yang sesuai dengan keadilan. Lalu ayat harian bagi kita hari ini juga mengatakan, “… menuailah menurut kasih setia!” Kasih setia itu bisa berarti belas kasihan. Pemazmur mengatakan bahwa Allah itu penuh kasih setia dalam segala perbuatanNya (Mazmur 145:17). Maka menuai atau menerima menurut kasih setia berarti menuai atau menerima dengan lapang dada. Tidak menindas apalagi menganiaya hanya dengan tujuan agar dapat menuai atau menerima. Menuai menurut kasih setia itu kita perlukan agar kita tidak dilukai atas apa yang akan kita tuai.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
walau dunia berubah, cobaan dan rintangan silih berganti datang menghadang, tapi perilaku kita sebagai umat Tuhan tetaplah di dalam keadilan dan kasih setia. Saat kita mempertahankan perilaku kita di dalam keadilan dan kasih setia, saat itulah kita sedang berjalan dalam perjalanan mencari Tuhan. Maka Tuhan yang kita cari itu akan menjumpai kita dan tidak hanya menghujani kita dengan keadilan, tetapi juga dengan berkat-berkatNya. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 241:1-2
Malas do tong uhurhon, bani Jesus na tongtong,
mangindahi hajolmaon, ase Ia paluahkon,
jolma manisia in, humbai hamagouan in.
Malas do tong uhurhon, bani Jesus na bujur.
Pasirsirhon hagoluhan, bangku na i hamagouan;
Haganupan dousangkin, sai isasap Jesuskin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS