
- Doding: Haleluya No. 2:1+3
Puji Jahowa ale tonduyhu, puji ma Ia Naibatamin.
Paima bois ope bohalhu, sai pujionku layakNi in.
Sitompa daging, tonduy pe, ningon ipuji do hape.
Haleluya, Haleluya.
Martuah halak na niondinganni Naibatanta Jahowa in.
Na toguh-toguh marhaporsayaon, bai Jesus Kristus Tuhanta in.
Ai Naibata hasomanmin, seng anjai hurang tuahmin.
Haleluya, Haleluya.
- Tonggo
- Ayat Harian
“Tapi nini si Mika ma, “Songon sintongni manggoluh Jahowa, barang aha na hinatahon ni Naibatangku, ai do hatahononku.” (2 Kronika 18:13)
“Tetapi Mikha menjawab: ”Demi Tuhan yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan Allahku, itulah yang akan kukatakan.” (2 Tawarikh 18:13)
- Renungan: Melakukan Kehendak Tuhan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
secara umum, orang yang mencari ramalan dan mencari kehendak Tuhan kedua-duanya sama-sama mencari yang menyenangkan hati. Dalam diri Ahab pun demikian. Ia tidak senang mendengar kehendak Tuhan yang terdengar buruk baginya. Oleh sebab itu, pada waktu Yosafat, besannya, ingin mengetahui kehendak Tuhan terlebih dahulu, saat ia mengajak besannya itu memerangi Ramot-Gilead, Ahab tidak menjadikan nabi Mikha sebagai pilihan utama. Tetapi ia memuaskan Yosafat dengan mengumpulkan empat ratus orang nabi. Keempat ratus orang nabi berkumpul di hadapan kedua raja itu. Selanjutnya keempat ratus itu serempak memadukan suara mereka dengan mengatakan bahwa Tuhan mendukung rencana kedua raja itu. Raja Yosafat belum yakin dengan suara kenabian mereka. Karena tidak ada pilihan lain, maka raja Ahab memanggil seorang nabi lagi, yaitu Mikha, yang diyakini Ahab dapat dimintai petunjuk Tuhan.
Walaupun nabi Mikha adalah nabi yang menyampaikan suara kebenaran firman Tuhan, Ahab tidak menyukai Mikha. Sebab bagi Ahab, Mikha tidak pernah menyampaikan hal yang baik, selalu saja yang buruk. Padahal Mikha hanya menyampaikan apa yang dinyatakan Tuhan. Tapi karena diancam oleh suruhan Ahab, mulanya Mikha mengikuti saja pendapat empat ratus nabi itu. Selanjutnya karena didesak oleh Ahab maka Mikha mengatakan yang sebenarnya, ia menyampaikan pernyataan Tuhan yang sesungguhnya.
Hal-hal yang kita inginkan dengar tentulah mendengar dan menerima yang baik-baik saja. Firman Tuhan yang terasa buruk, yakni menegur dan memperingatkan kita akan terasa sulit bagi kita menerimanya. Tapi firman Tuhan yang terasa keras itu pun perlu kita dengar, agar kita tahu bagaimana harus merespons dan menyesuaikan diri kita dengan apa yang dikehendaki Tuhan. Sebab di saat Tuhan menegur dan mengingatkan kita, sesungguhnya Tuhan sedang memperlihatkan bahwa Ia mengasihi kita dan menginginkan kita hidup di jalan-Nya. Amin.
- Doding: Haleluya No. 443:1
Tolong Ham ma o Tuhan, haganup kuria-Mu,
na dob loja manaksihon goran-Mu.
Pargogohi Ham homa, haganup jabolon-Mu.
Manaburhon bonih harajaon-Mu.
Roh Ham Tuhan, bastu ma Ham.
Ai borat tumang do, siporsanonnami on,
laho pajonamhon, horja on.
Pitah kuasa-Mu do, hatundalan na sintong,
ase boi marsaksi hanai on.
Sai marabur do tongtong iluh-iluhnami on,
mamingkirhon haganup na masa in.
Gogohnami seng adong laho patorsahon on,
ningon Ham hasomannami tong ijin.
Roh Ham Tuhan, bastu ma Ham,
ai borat tumang do sibobanonnami on,
laho pajonamkon hata-Mu.
Pitah kuasa-Mu do, hatundalan na sintong,
ase tarambilan goran-Mu.
- Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Kantor Sinode GKPS