Ibadah Harian Keluarga GKPS
Sabtu, 26 April 2025
1.Doding Haleluya No. 4:1-2
Puji Jahowa na sangap anjaha mardohar,
Hita ganupan na ringgas na megah maruhur
Martumpu rup, marolob-olob ganup, haganupan manisia
Puji Jahowa Naibata Sigomgom ganupan
Na mambobai ho songon tinogu ni tangan
Hosahmu pe sai iparorot hape, songon pinindomu Bani.
2.Tonggo
3.Ayat harian
Tapi nasiam sanina, anak bagah-bagah do nasiam mangihutkon si Ishak. (Galatia 4:28)
Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji. (Galatia 4:28)
4.Renungan: Orang Merdeka Melakukan Kehendak Tuhan
Jemaat yang dikasihi Tuhan. Rasul Paulus menjelaskan kepada jemaat Galatia bahwa keselamatan itu ada karena iman kepada Yesus. Ia memakai banyak illustrasi dari Perjanjian Lama yaitu perbandingan antara Sara dan Hagar. Dua-duanya adalah istri Abraham, dan dua-duanya melahirkan putra-putra bagi Abraham. Namun secara status mereka berbeda. Hagar adalah hamba Sara, yang diberikan Sara kepada Abraham agar melahirkan putra bagi Abraham. Walaupun Hagar melahirkan Ismael bagi Abraham, tapi status Hagar tetaplah hamba, bukan istri resmi. Sebaliknya Sara adalah istri resmi Abraham dan yang pada akhirnya akan melahirkan Ishak, putra tunggal Abraham dari Sara.
Dengan illustrasi itu, Paulus ingin menunjukkan ironi dalam pandangan orang Yahudi yang menuntut Taurat sebagai syarat keselamatan. Betul mereka adalah keturunan Abraham lewat Sara, tapi mereka lupa bahwa Ishak ada bukan karena tindakan Abraham melakukan Taurat. Ishak adalah anak karena janji. Jika orang Yahudi memaksa untuk melakukan Taurat sebagai cara untuk menjadi umat pilihan, itu berarti mereka diperbudak oleh dosa. Mereka jadi seperti putra seorang hamba yang tidak menerima anugerah Tuhan karena memilih hidup di luar anugerah tersebut. Setiap usaha manusia mendapatkan sesuatu di luar anugerah Tuhan, sesungguhnya merupakan perhambaan dosa. Untuk merdeka dari dosa hanya ada satu cara yakni percaya kepada Tuhan Yesus.
Paulus berkata kepada jemaat di Galatia bahwa mereka adalah anak-anak merdeka, bukan anak-anak hamba. Karena itu jangan mau diperhamba dengan membebani diri dengan tuntutan Taurat. Anak-anak merdeka akan melakukan Taurat sebagai cara hidup sesuai dengan kemerdekaan yang mereka peroleh dari Kristus bukan sebagai tuntutan. Kita sebagai orang Kristen seharusnya menjalani kehidupan seperti halnya anak yang dijanjikan. Kita hadir di dunia ini bukan karena keinginan manusia atau kedagingan, melainkan karena kehendak Tuhan. Maka selayaknya kita berusaha untuk menjadi anak-anak Tuhan yang setia menaatiNya, karena kita sudah dipilih dan diselamatkanNya. Amin.
5.Doding Haleluya No. 90:1+4
Haleluya! Na puji ma Bapanta Tuhan Naibata ibahen dear layak-Ni.
Sai tong ringgas ma hita bei pasangap Naibatanta in, ibaen holong atei-Ni
Sangap, sangap, hagogohon, hatoguhon, hapentaran bai Bapanta na ibabou
Haleluya! Sai ganda ma biarta bani Naibata ‘pa holong ateita.
Sai in mangojur hita on pasangap Naibata tongtong, marhitei parlahouta
Puji, puji Naibata Sitolu sada do Tuhanta, hasangapon ondos Bani.
6.Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Kantor Sinode GKPS
