
1. Mandoding Haleluya No. 304:1
Sada goran na majenges humbai ganup goran in.
Goranni Tuhanta Jesus, in do sijengesan in.
GoranMu o Tuhan sai dodingkononku in.
GoranMu Jesuskin na pamalum uhurhin.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Markus 2:17
“Tapi dob ibogei Jesus ai, nini ma dompak sidea, “Seng porlu doktor bani na jorgit, bani na boritan do! Seng roh Ahu laho mandilo parpintor, tapi pardousa do.”
“Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: ”Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
setiap orang pasti menginginkan dirinya tetap sehat. Tapi pada suatu waktu walaupun tidak diinginkan, seseorang pasti akan mengalami sakit secara fisik. Upaya agar sehat kembali adalah dengan meminum obat atau pergi ke dokter spesialis untuk menerima pengobatan. Dengan doa dan harapan Tuhan memberikan kesembuhan. Sesudah sembuh, pastilah tidak perlu lagi pergi berobat ke dokter. Tentu menjadi sukacita bagi individu demikian juga keluarga.
Namun bagi orang-orang Farisi tidak senang ketika Yesus, Sang Tabib Agung, bersedia memanggil Lewi pemungut cukai dan mau datang dan makan bersama di rumahnya. Orang-orang Farisi mengata-ngatai Yesus dan murid-murid-Nya atas persekutuan-Nya dengan orang-orang jahat secara moril dan sosial. Inilah dasar pertentangan orang Farisi. Kepada orang-orang Farisi itu Yesus mengatakan bahwa orang yang memerlukan tabib adalah orang sakit, bukan orang sehat. Hal itu mau mengungkapkan adanya perbedaan yang tajam antara Dia dengan mereka, dan mengendapkan pertentangan yang akan berakhir hanya pada kematian-Nya.
Berita yang dibawa Kristus itu pada hakikatnya menyelamatkan; berita itu disampaikan kepada jelata, yang tidak tahu dan bersalah. Ia adalah Tabib bagi yang berpenyakit dan berdosa, dan Ia mencari kepercayaan dan kepasrahan. Melalui nas ini kita yakini bahwa Tuhan Yesus menyatakan kasih karunia-Nya kepada semua orang berdosa dengan memberikan diri-Nya mati di kayu salib. Karena Dia tidak menginginkan kita mengalami penyakit dosa. Oleh bilur-bilur-Nya saudara dan saya disembuhkan-Nya. Kita teladani sikap Tuhan Yesus dalam persekutuan kita dengan sesama. Janganlah kita menghakimi orang lain karena perbuatan dosanya. Akan tetapi dengan hikmat, Tuhan menggembalakan dia agar menyadari bahwa dia telah berbuat dosa dan agar kembali ke jalan yang benar serta mengalami kesembuhan rohani dari Tuhan. Atas kesembuhannya sukacita melingkupi hidup persekutuan kita dengan sesama dan kepada Tuhan. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 346:1
Roh panambari na gogoh, in ma Tuhanta Jesus.
Bai Tuhan in ma hita roh, sai malum ibahen Jesus.
Dear ni in barita in, malas ni uhur banggal in.
Sai ipuji uhurhin, Jesus, Jesus, Jesus.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS