
1. Doding: Haleluya No. 262:1
Puho ho o tonduyhin, puho lao martonggo.
Ase ulang munsuhmin, roh na so binotoh.
Akal ni setan in do manipu jolma paruhur na bonar.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Jeremia 22:29
“Ale tanoh, tanoh, tanoh, tangar ma hata ni Jahowa!”
“Hai negeri, negeri, negeri! Dengarlah firman Tuhan!”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ada banyak suara teriakan yang memanggil untuk kita dengarkan akhir-akhir ini. Ada suara yang datang dari pemerintah, dari dunia pendidikan, dunia usaha, lapangan pekerjaan, kompetisi kejuaraan, dan sebagainya. Tetapi Tuhan juga menginginkan kita sebagai umat-Nya untuk mendengar. Allah berbicara kepada seluruh insan tanpa terkecuali. Dalam nas hari ini kita dipanggil untuk mendengarkan firman-Nya. Perintah Tuhan adalah mendengar firman-Nya. Sudahkah kita mendengarkannya?
Tentang apakah yang kita dengar ketika kita mendengar firman-Nya? Kita mendengar kata-kata yang berisi hukuman bagi orang berdosa. Kata-kata itu adalah tentang kehancuran, penghakiman, kebinasaan dan ancaman bagi orang-orang yang tidak taat kepada kehendak Tuhan. Dunia saat ini membutuhkan firman Tuhan yang menyatakan bahwa ada konsekuensi dari ketidaktaatan kita. Nabi Yeremia diutus ke Yerusalem untuk menyampaikan pesan ini kepada raja Yehuda dan aparatnya. Kita tidak hanya mengetahui apa yang dapat dilakukan Tuhan bagi kita, tetapi kita juga harus tahu apa yang akan dilakukan Tuhan karena ketidaktaatan kita. Kita semua berdosa, sehingga kita semua ada di bawah penghukuman. “Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” (Mzm. 51:5,7). Ketika kita tidak mengindahkan firman Tuhan dalam hati kita, maka kecenderungan kita adalah memikirkan dan melakukan hal-hal duniawi yang jahat. Oleh karena itu, kita diingatkan agar selalu memberikan waktu kita bagi Tuhan dengan merenungkan dan mempelajari firman-Nya, berdoa sesuai dengan firman-Nya dan hidup berlandaskan firman-Nya.
Kita tidak hanya mendengar kata-kata penghukuman, tetapi kita juga mendengar kata-kata yang berisi undangan dan ajakan. Allah sangat mencintai dan mengasihi kita, sehingga Ia menyampaikan undangan bagi kita untuk datang kepada-Nya saat kita merasa kehausan, hancur dan menyesal. Tuhan mengundang kita datang pada-Nya agar kita yang berbeban berat menerima kelegaan dari-Nya. Tuhan memanggil kita untuk mendengarkan firman yang disampaikan hamba-Nya. Kita harus merespons panggilan Tuhan agar kita menerima manfaat dari undangan tersebut. Kita tidak meresponsnya tidak hanya dengan datang ke gereja setiap hari Minggu, melainkan setiap hari kita harus bertobat dan membaharui hidup kita. Kita harus mendengar apa yang dikatakan dan difirmankan-Nya. “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;” (Yak.1:19) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17). Jika kita mau mendengarkan panggilan Tuhan, maka Dia akan memberkati kita. “Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;” (Yer. 29:12). Kita dipanggil untuk mendengarkan firman Tuhan dan ketahuilah bahwa jika kita menolak-Nya maka Tuhan berkata, “Tidak ada seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku.” (Luk. 14:24). Marilah kita menjadi pendengar setia dan pelaku firman Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Amin.
5. Doding: Haleluya No. 496:1
Idilo Tuhan Naibatanta, haganup Kuria-Ni in.
Ase manjalo haluahon, na binoban ni Kristus in.
Tangihon ma dilo-dilo-Ni, pateleng ham ma pinggolmu.
Ulang manosal holi dob ni, bai ujung ni panorangmu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS