Skip to content

SINODE GKPS

Primary Menu
  • Beranda
  • TENTANG GKPS
    • KANTOR SINODE GKPS
    • PIMPINAN SINODE GKPS
    • VISI GKPS 2011-2030
    • STRUKTUR ORGANISASI KANTOR SINODE
    • TATA GEREJA DAN TATA LAKSANA GKPS
    • PERATURAN RUMAH TANGGA GKPS
  • LOGO TAHUN GKPS
    • LOGO TAHUN 2008
    • LOGO TAHUN 2009
    • LOGO TAHUN 2010
    • LOGO TAHUN 2011
    • LOGO TAHUN 2012
    • LOGO TAHUN 2013
    • LOGO TAHUN 2014
    • LOGO TAHUN 2015
    • LOGO TAHUN 2016
    • LOGO TAHUN 2017
    • LOGO TAHUN 2018
    • LOGO TAHUN 2019
    • LOGO TAHUN 2020
    • LOGO TAHUN 2021-2025
    • LOGO JUBILEUM 120
  • DEPARTEMEN-BIRO
    • DEPARTEMEN PERSEKUTUAN
    • DEPARTEMEN KESAKSIAN
    • DEPARTEMEN PELAYANAN
      • PELAYANAN RBM
      • PELAYANAN BKM
      • PELAYANAN WCC
    • DEPARTEMEN PEMBINAAN
    • BIRO ADMINISTRASI
    • BIRO KEUANGAN
    • BIRO LITBANG
    • SATUAN PENGAWAS INTERNAL
    • BIRO HUKUM
    • BIRO USAHA
  • Download
    • VIDEO
    • DOWNLOAD TATA IBADAH
    • DOWNLOAD TONAH
    • DOWNLOAD DODING HALELUYA
  • PARMAHAN NA MADEAR
    • JANUARI 2025
    • FEBRUARI 2025
    • MARET 2025
    • APRIL 2025
    • MEI 2025
GKPS CHANNEL
  • Home
  • Bahan PA
  • Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu/ 18 Mei 2025 (Kantate)
  • Bahan PA

Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu/ 18 Mei 2025 (Kantate)

Dep. Pembinaan 10 Mei 2025
PA bapa 28 April 2024

Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu/ 18 Mei 2025 (Kantate)

Nas                  : Mazmur 30 : 5 – 6

Usul Doding   : Hal. No. 459 : 1 – 2

Tema              : Menyanyikan Mazmur Bagi Tuhan

Tujuan           : Agar Namaposo Gereja Menyatakan Rasa Syukur melalui Nyanyian kepada Tuhan yang Maha Pemurah

MENGHADAPI KESULITAN DENGAN HARAPAN

Syalom saudara-saudari di dalam Tuhan Yesus Kristus. Semua kita mengetahui apa itu bersyukur. Bersyukur adalah hal yang lazim dan harus kita lakukan sebagai anak-anak Tuhan. Namun acap kali rasa syukur diukur melalui orientasi pada berkat atau kesenangan. Bersyukur ini sulit dilakukan dan terkadang juga menantang. Faktornya pun beragam seperti merasa cemas, merasa selalu kurang di dalam keadaan yang sulit, banyak masalah, terjepit, dan gagal, biasanya sulit bagi kita untuk bersyukur dan tersenyum sejenak. Mungkin kita berpikir, “Apa yang mau disyukuri di tengah-tengah kondisi sulit dan banyak persoalan seperti ini?” sebab tidak ada yang mau disyukuri. Bersyukur sejatinya adalah sebuah pilihan. Seseorang dapat memilih fokus pada hal-hal yang di syukuri daripada pada hal-hal yang menyebabkan kesedihan dan kekecewaan. Hal ini dapat membantu seseorang untuk lebih positif dan optimis tentang hidup. Seperti sebuah cerita. Ada sebuah cerita tentang tidak bersyukur yaitu tentang “Seorang laki-laki yang Bernama Abun yang datang ke rumah Nawas”. Abun hendak mengeluh kepadanya mengenai masalah yang sedang dihadapinya. Dia sedih karena rumahnya terasa sempit ditinggali banyak orang. “Nawas, aku memiliki seorang istri dan delapan anak, tapi rumahku begitu sempit. Setiap hari, mereka mengeluh dan merasa tak nyaman tinggal di rumah. Kami ingin pindah dari rumah tersebut, tapi tidak mempunyai uang. Tolonglah katakan padaku apa yang harus kulakukan,” kata lelaki itu. Mendengar hal itu, Nawas kemudian berpikir sejenak. Tak berapa lama, sebuah ide terlintas di kepalanya. “Kamu mempunyai domba di rumah?” tanya Nawas padanya. “Aku tak menaiki domba, jadi aku tak memilikinya,” jawabnya. Setelah mendengar jawabannya, dia meminta lelaki tersebut untuk membeli sebuah domba dan menyuruhnya untuk menaruh di rumah. Pria itu kemudian menuruti usul Nawas dan kemudian pergi membeli seekor domba. Keesokan harinya, dia datang lagi ke rumah Nawas. “Bagaimana ini? Setelah aku mengikuti usulmu, nyatanya rumahku menjadi tambah sempit dan berantakan,” keluhnya. “Kalau begitu, cobalah beli dua ekor domba lagi dan peliharalah di dalam rumahmu,” jawab Nawas. Kemudian, pria itu bergegas pergi ke pasar dan membeli dua ekor domba lagi. Namun, bukannya seperti yang diharapkan, rumahnya justru semakin terasa sempit. Dengan perasaan jengkel, dia pergi ke rumah Nawas untuk mengadu yang ketiga kalinya. Dia menceritakan semua apa yang terjadi, termasuk mengenai istrinya yang menjadi sering marah-marah karena domba tersebut. Akhirnya, Nawas menyarankannya untuk menjual semua domba yang dimiliki. Keesokan harinya, kedua orang tersebut bertemu kembali. Nawas kemudian bertanya, “Bagaimana keadaan rumahmu sekarang, apakah sudah lebih lega?” “Setelah aku menjual domba-domba tersebut, rumahku menjadi nyaman untuk ditinggali. Istriku pun tidak lagi marah-marah,” jawab pria tersebut sambil tersenyum. Akhirnya, Nawas dapat menyelesaikan masalah pria dan rumah sempitnya itu. Amanah dari kisah ini, bahwa Nawas ingin menyadarkan laki-laki tersebut sebenarnya rumah tersebut tidak begitu sempit. Hanya saja dia tidak bersyukur dan merasa cukup terhadap apa yang sudah diberikan oleh Allah untuknya. Menunjukkan sama halnya dalam kehidupan manusia yang lupa untuk mensyukuri segala sesuatu di dalam kehidupannya. Sehingga Allah mengingatkan melalui firmannya terlebih kepada namaposo pada hari ini, bagaimana Daud mampu bersyukur dalam segala situasi kehidupannya yang penuh dengan lika-liku.

Saudara-saudara terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus. Tentu kita mengetahui bahwa kitab Mazmur adalah sebuah kumpulan puisi dan nyanyian yang digunakan dalam ibadah dan penyembahan di bait Suci Israel kuno. Kitab ini dituliskan oleh Daud pada masa pemerintahannya sebagai raja Israel. Nyanyian ini juga menunjukkan atau mencerminkan pengalaman pribadi Daud dalam menghadapi kesulitan dan kemudian mendapatkan kemenangan dan penyelamatan yang dari pada Tuhan. Jika kita perhatikan, pada ayat-ayat sebelumnya, Daud menggambarkan kesulitan dan penderitaan yang dia alami. Dia merasakan seperti berada di tepi jurang kematian dan dia memohon kepada Tuhan untuk diselamatkan. Namun, Tuhan mendengarkan doanya dan mengangkatnya dari keputusasaan. Daud merasa diberkati dan bersyukur kepada Tuhan karena penyelamatan-Nya. Dan pada Pasal 30 dalam Kitab Mazmur ini adalah sebuah nyanyian syukur yang dikaitkan dengan pengalaman hidup Daud dalam menghadapi kesulitan dan mendapatkan pertolongan yang dari pada Tuhan. Secara teologi, pasal ini mengajarkan tentang bagaimana pentingnya berserah diri kepada Tuhan dalam kesulitan dan mempercayaiNya untuk memberikan penyelamatan. Daud mengakui bahwa hanya Tuhan yang dapat menyelamatkan dan memberikan kehidupan yang baru. Apa yang menjadi alasan Daud bersyukur kepada Tuhan? Padahal Ia juga menghadapi banyak masalah. Tentu melalui pengalaman hidup Daud, menunjukkan banyak hal yang membuat Ia mampu bersyukur sekalipun banyak hal yang terjadi di luar dari prediksinya sendiri. Pertama, karena meski hidupnya susah, tetapi Tuhan setia. Kesetiaan Tuhan dirasakan oleh Daud di tengah kesusahannya karena musuh-musuhnya, dalam kesesakannya dan di dalam dukacitanya. Kedua, karena meskipun Tuhan menunjukkan murka, tetapi seumur hidup Tuhan tetap murah hati. Daud tahu bagaimana rasanya dimurkai Tuhan karena dosa-dosanya, tetapi bagi Daud murka itu tidaklah sebanding dengan kemurahan hati yang telah Tuhan nyatakan di dalam hidupnya. Ia telah menyaksikan bahwa murka Tuhan itu hanya sesaat, dibandingkan kemurahan Tuhan di sepanjang umurnya. Ketiga, karena meski pernah sombong, tetapi Tuhan mau menolong dan memakai Daud menjadi hamba Tuhan. Dalam kesenangannya, Daud pernah jatuh dalam dosa kesombongan. Ia berpikir bahwa dengan kekuatannya, ia tidak akan goyah. Namun Tuhan menegur kesombongannya dan menyadarkan Daud bahwa kekuatannya adalah karena pertolongan Tuhan semata dan bukan karena dirinya sendiri. Karena Tuhanlah yang mengubah ratapnya menjadi tarian, perkabungannya menjadi sukacita. Dalam kesusahan, dalam keberdosaan dan dalam kejatuhan, Daud tetap dapat menemukan alasan untuk bersyukur kepada Tuhan.

Melalui firman Tuhan hari ini, disampaikan kepada namaposo sama halnya kepada Daud bahwa ada saatnya sebagai namaposo, kita juga akan mengalami kesulitan dalam kehidupan kita, terlebih ditengah-tengah masa muda yang mencari jati diri. Ada saatnya akan mengalami kegagalan, kehilangan, dan kesulitan lainnya. Namun, kita tidak perlu putus asa. Kita dapat menghadapi kesulitan dengan harapan karena kita tahu bahwa Tuhan selalu bersama kita. Pagi hari memberikan harapan dan kekuatan baru. Ini berarti bahwa Tuhan selalu ambil bagian untuk memberikan kita harapan dan kekuatan baru menghadapi kesulitan. Kita tidak perlu putus asa karena kita tahu bahwa Tuhan selalu bersama kita. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apa yang hendak dilakukan namaposo untuk menghadapi kesulitan dengan harapan? Karena dengan jelas pada ayat ke-5 ditunjukkan bagaimana sifat Tuhan yang memiliki kemurkaan dan kasih setia. Kemurkaan Tuhan digambarkan sebagai sesuatu yang sementara, hanya untuk sesaat. Ini berarti bahwa Tuhan tidak selalu murka, tetapi kemurkaan-Nya hanya terjadi dalam situasi tertentu. Kemurkaan Tuhan seringkali terjadi karena dosa dan pelanggaran manusia. Dalam Perjanjian Lama, Tuhan seringkali menghukum bangsa Israel karena dosa-dosa mereka. Namun, kemurkaan Tuhan tidaklah kekal. Setelah Tuhan menghukum, Dia juga menawarkan pengampunan dan keselamatan. Pada ayat ke-6 menggambarkan perjalanan hidup manusia. Pada petang hari menangislah, ini menggambarkan kesulitan dan penderitaan yang dialami manusia. Petang hari seringkali dihubungkan dengan kesulitan dan kegelapan. Dalam Perjanjian Lama, petang hari seringkali dihubungkan dengan waktu kesulitan dan penderitaan.

Namun, pada pagi hari terdapatlah sorak-sorai. Ini menggambarkan harapan dan kekuatan baru yang diberikan Tuhan pada pagi hari. Pagi hari seringkali dihubungkan dengan harapan dan kebahagiaan. Dalam Perjanjian Lama, pagi hari seringkali dihubungkan dengan waktu kebahagiaan dan keselamatan. Melalui Firman Tuhan saat ini memberikan jawaban pada namaposo bagaimana menghadapi kehidupan dengan harapan, yaitu Pertama, Mengandalkan kasih setia Tuhan artinya sebagai namaposo dapat mengandalkan kasih setia Tuhan dalam menghadapi kesulitan. Kita tahu bahwa Tuhan selalu setia dan tidak pernah meninggalkan kita. Kedua, Mencari harapan pada pagi hari, yaitu namaposo harus dapat mencari harapan pada pagi hari. Kita tahu bahwa Tuhan selalu memberikan kita harapan dan kekuatan baru untuk menghadapi kesulitan. Ketiga, Tidak putus asa mengingatkan bahwa kita tidak perlu putus asa karena kita tahu bahwa Tuhan selalu bersama kita. Kita dapat menghadapi kesulitan dengan harapan karena kita tahu bahwa Tuhan selalu memberikan kita harapan dan kekuatan baru. Pada sisi lain, kasih setia Tuhan digambarkan sebagai sesuatu yang kekal, untuk selama-lamanya. Ini berarti bahwa Tuhan selalu setia dan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Kasih setia Tuhan ini dinyatakan dalam banyak ayat Alkitab, seperti dalam Mazmur 100:5 yang mengatakan, “Sebab Tuhan baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan keadilan-Nya untuk turun-temurun.”

Saudara-saudari dalam Tuhan Yesus Kristus. Melalui firman Tuhan menggambarkan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Kemurkaan Tuhan digambarkan sebagai sesuatu yang sementara, tetapi kasih setia-Nya adalah kekal. Ini berarti bahwa meskipun kita mengalami kesulitan atau penderitaan, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. sehingga masih bisakah kita menemukan alasan untuk tidak bersyukur kepada Tuhan, meski di tengah kesulitan? Diingatkan kepada seluruh umatNya terlebih kepada namaposo dengan tegas Jangan menyerah. Mungkin ada saatnya kita tidak sanggup menerima dan menghadapinya sekarang. Segala sesuatu mungkin tampak tidak baik, tetapi kabar baiknya adalah bahwa jika kita tetap mengharapkan dan menyatakannya, tentu belas kasih Tuhan akan datang. Kasih Tuhan akan memampukan kita mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. Tidak peduli apa pun keadaan yang sedang kita hadapi, teruslah dengan tegas menyatakan: Tuhan, aku tahu bahwa kemurahan-Mu sedang mendatangiku.” Berhenti mengeluh tapi mulailah percaya walau tidak ada dasar untuk percaya. Firman Tuhan ini mengingatkan kita bahwa murka Allah bukanlah bentuk penolakan permanen, melainkan bentuk disiplin penuh kasih. Ketika Allah mendisiplinkan, itu bertujuan untuk mengarahkan kita kembali ke jalan-Nya Tuhan kita ajaib dan heran. Setialah dan jangan tawar hati apalagi putus asa. Tetap semangat dan kuatlah dalam Tuhan. Tuhan Yesus mengasihi kita semua.

Post Views: 165

Continue Reading

Previous: UNGAN MINGGUAN BAPA GKPS, 18 MEI 2025 (KANTATE)
Next: Ibadah Harian Keluarga GKPS: Senin, 12 Mei 2025

Related News

Foto renungan tanggal 29 September 2024
  • Bahan PA

UNGAN MINGGUAN BAPA GKPS, 18 MEI 2025 (KANTATE)

Dep. Pembinaan 10 Mei 2025
bersukacitalah (2)
  • Bahan PA

RENUNGAN MINGGUAN BAPA GKPS, 11 MEI 2025 (JUBILATE)

Dep. Pembinaan 4 Mei 2025
bersukacitalah (1)
  • Bahan PA

Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu/ 11 Mei 2025 (Jubilate)

Dep. Pembinaan 4 Mei 2025

ARSIP BERITA

KATEGORI

  • AMBILAN (9)
  • ARTIKEL (180)
  • Bahan PA (178)
  • BERITA (263)
  • BERITA PEMUDA (6)
  • BIRO ADMINISTRASI (49)
  • BIRO KEUANGAN (4)
  • BIRO PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (14)
  • BIRO USAHA (4)
  • DEPARTEMEN KESAKSIAN (34)
  • DEPARTEMEN PELAYANAN (58)
  • DEPARTEMEN PEMBINAAN (31)
  • DEPARTEMEN PERSEKUTUAN (32)
  • DISTRIK II (1)
  • DISTRIK III (3)
  • DISTRIK IV (2)
  • DISTRIK IX (1)
  • DISTRIK V (2)
  • DISTRIK VII (2)
  • DISTRIK X (2)
  • DISTRIK XI (6)
  • DOWNLOAD TATA IBADAH (11)
  • GKPS DISTRIK I (1)
  • GKPS DISTRIK II (5)
  • GKPS DISTRIK VIII (4)
  • GKPS DISTRIK XII (1)
  • KEUANGAN (3)
  • OIKOUMENE (1)
  • PANITIA SSB GKPS KE-46 (1)
  • PIMPINAN SINODE GKPS (11)
  • RBM GKPS YAYASAN IDOP NI UHUR (1)
  • SEKSI SEKOLAH MINGGU (16)
  • SIBASAON (42)
  • TATA IBADAH (1,512)
  • TONAH PIMPINAN SINODE (23)
  • TUGAH-TUGAH (60)
  • VIDEO (1)
  • YAYASAN KESEHATAN GKPS (1)
  • YAYASAN PENDIDIKAN GKPS (6)

Tentang

  • KANTOR SINODE GKPS
  • Jl. Pdt. J. Wismar Saragih No. 23 Pematang Siantar - 21142 . Kel. Bane Kec. Siantar Utara - Sumatera Utara - INDONESIA
  • (0622)23676
  • gkps@gkps.or.id
Site Statistics
  • Today's visitors: 160
  • Today's page views: : 181
  • Total visitors : 4,413
  • Total page views: 6,134
Copyright © GKPS | MoreNews by AF themes.