
RENUNGAN MINGGUAN NAMAPOSO GKPS, MINGGU, 23 MARET 2025 (OKULI)
Nas : Lukas 18:38-43
Usul Doding : Haleluya No. 497:1-2 “Holong Ni Jesus Mangomgom”
Tema : Iman yang menyelamatkan
Tujuan : Namaposo selalu mengandalkan Iman kepada Yesus
IMAN, PENGHARAPAN, DAN KASIH
(Tim Penulis)
Saudara saudari namaposo yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, firman Tuhan yang sampai kepada kita pada hari ini menceritakan kisah seorang pengemis buta di dekat Yerikho yang berseru kepada Yesus untuk mendapatkan belas kasihan. Pengemis buta itu berkata “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku! ”Ketika orang-orang mencoba membungkamnya, mencoba menegurnya, dan meskipun banyak orang yang mencoba menyuruhnya dan menegurnya untuk diam, ia semakin keras berseru dan terus berseru dengan iman yang besar kepada Tuhan, dan Yesus mendengar seruannya dan akhirnya Yesus memanggilnya, bertanya apa yang ia inginkan. Si buta meminta agar ia dapat melihat, dan Yesus menyembuhkannya dan memulihkan penglihatannya karena imannya yang besar telah menyelamatkannya, dan seketika itu juga melihatlah ia lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah, seluruh rakyat melihat hal itu Dan memuji-muji Allah.
Saudara saudari namaposo yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus ! ada sebuah Ilustrasi yang bisa membuat kita lebih bisa lebih mengerti dengan baik atas firman Tuhan yang sampai pada kita pada hari ini. Pada hari libur yang sungguh menyenangkan, orang-orang pasti akan menikmati waktu tersebut untuk berpergian ke suatu tempat. Sebuah keluarga kecil pun pergi menikmati waktu libur untuk belanja ke sebuah mall yang berada dekat rumah mereka. Keluarga kecil ini memiliki seorang anak yang masih kecil. Ketika orangtuanya sedang fokus untuk melihat beberapa keperluan makanan, anak kecil tersebut terpisah dari kedua orang tuanya, di tengah keramaian yang sangat padat. Anak kecil tersebut merasa takut dan panik. Dengan suara kecil yang dimiliki anak itu, dia terus memanggil dan mencari orang tuanya. Mama ! Papa ! tetapi di tengah keramaian dan kebisingan membuat suaranya tidak terdengar oleh orangtuanya. Tidak ada orang-orang yang memperhatikan anak tersebut bahwa anak kecil tersebut sudah terpisah dengan orang tuanya. Anak kecil itu pun tidak menyerah, anak kecil tersebut terus memanggil dan mencari kedua orangtua nya, dia terus memanggil dan berteriak semakin keras agar suaranya bisa didengar oleh orangtuanya. Hingga pada akhirnya orangtuanya mendengar dan menemukan anak mereka, saat orangtuanya bertemu dengan anaknya, mereka memeluknya erat, menenangkan rasa takutnya dan membawanya pulang dengan selamat. Seperti anak kecil dalam ilustrasi tadi, orang buta dalam Lukas 18:38-43 tidak menyerah meski banyak orang menyuruhnya diam dan tidak memperdulikannya. Dia tahu bahwa hanya Yesus yang bisa memberikan solusi atas kebutaannya dan keterbatasan fisik yang dimilikinya. Dengan iman yang kuat, dia terus berseru kepada Yesus, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”. Dalam kehidupan, kita sering merasa seperti anak yang tersesat di keramaian atau seperti orang buta yang diabaikan. Tapi seperti Yesus yang berhenti untuk orang buta itu, Tuhan tidak pernah terlalu sibuk untuk mendengarkan seruan kita. Jangan biarkan rasa takut, keraguan, atau tekanan dari orang lain menghentikan kita untuk mencari Tuhan dalam perjalanan kehidupan kita. Seperti anak kecil yang terus memanggil orang tuanya, kita pun harus terus mencari Tuhan dengan iman dalam kehidupan kita sehari-hari. Tuhan pasti akan medengar seruan kita, jika orang buta tersebut berseru dengan lantang kepada Yesus untuk meminta pertolongan, kini kita berseru kepada Yesus meminta pertolongan dengan memanjatkan doa kita sehari hari dalam perjalanan kehidupan kita, agar kita bisa mendapatkan kekuatan dalam berbagai aktifitas aktifitas yang kita laksanakan sehari hari.
Saudara saudari namaposo yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus ! Melalui Firman yang sampai kepada kita pada hari ini, Lukas menggambarkan dan menyatakan kepada kita semua bahwa Tuhan Yesus Kristus tidak hanya datang untuk membawa terang ke atas dunia yang penuh dengan kegelapan. Tetapi Tuhan Yesus Kristus juga datang untuk memberikan penglihatan kepada jiwa-jiwa yang buta, baik buta secara fisik maupun buta secara iman. Dalam hal ini, Yesus tidak hanya memulihkan orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik tetapi memulihkan orang-orang yang lemah secara iman. Jika kita menelusuri lebih lanjut mengenai latar belakang dari orang buta dalam ayat ini, orang buta yang miskin ini duduk di pinggir jalan dan mengemis, orang buta dan miskin ini tidak memiliki apa-apa untuk bertahan hidup, tidak ada keluarga yang memperhatikannya, tidak ada kerabat dan teman dekat yang bisa mambantu dan menolongnya sehingga ia mungkin terpaksa mengemis untuk bisa bertahan hidup, karena orang buta tersebut tidak dapat bekerja untuk mencari nafkah hidup oleh karena keterbatasan fisik yang dimilikinya. Pengemis buta dan miskin itu memikiki tekad yang kuat untuk mendapatkan perhatian Yesus, tekad yang kuat tersebut lah yang menjadikannya tidak mundur ketika orang yang ada disekitarnya justru menyuruhnya untuk diam. Seruan orang buta itu sampai kepada pengdengaran Yesus, ketika Yesus mendengar seruan tersebut, mungkin Yesus bisa saja mengabaikan atau memarahinya karena orang buta tersebut mengganggu pembicaraannya (Yesus sedang memberitakan Injil kepada orang banyak) dan mengganggu pendengaranNya, tetapi Yesus tidak mungkin melakukan hal yang demikian, Yesus langsung menunjukkan bahwa aksi atau tidakan jauh lebih penting daripada berbicara kepada orang-orang banyak, Yesus tau bahwa orang buta tersebut membutuhkan pertolonganNya dan Yesus segera melakukan mujizat dan menyembuhkan orang tersebut. Kita bisa melihat bahwa Yesus siap untuk meringankan penderitaan yang dimiliki orang buta tersebut, ketika sebelumnya orang buta tersebut dalam keadaan yang miskin karena tidak bisa mencari nafkah atau melakukan pekerjaan, kini orang buta tersebut sudah bisa pulih dari keterpurukan, ketika ia sudah memiliki penglihatan fisik dan memiliki penglihatan secara iman, ia pasti akan melanjutkan hidupnya dengan bersukacita dan pasti akan berusaha keluar dari keadaan miskin yang menimpanya pada saat itu.
Saudara saudari namaposo yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus ! Dalam nats Pendalaman Alkitab kita pada hari ini, kita juga bisa melihat bahwa ada sebuah percakapan ataupun dialog yang menarik antara Yesus dan pengemis buta yang miskin tersebut. Yesus bisa saja langsung menyembuhkan orang buta tersebut karena Yesus adalah Tuhan yang penuh dengan Kasih, yang tidak membiarkan orang buta tersebut menderita dalam hidupnya. Tetapi dalam firman yang sampai pada kita pada saat ini, Yesus bertanya kepada orang buta tersebut mengenai permintaan dan keinginannya agar Yesus melakukan kehendak yang diinginkan oleh orang buta tersebut. Yesus menginginkan orang buta tersebut menyampaikan permintaan atas seruan yang disampaikan. Orang buta tersebut meminta agar ia dapat melihat, ia meminta dengan penuh pengharapan dan penuh kepercayaan bahwa tekadnya yang kuat pasti akan diperhatikan oleh Yesus. Orang buta ini tidak malu atau takut berseru kepada Yesus. Ia percaya bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan. Orang buta tersebut juga percaya bahwa Yesus pasti akan memberikan kasihNya kepadanya. Tentu pengharapan yang ada pada orang buta tersebut terjawab dan tidak sia-sia, sehingga dia bersukacita oleh karena mujizat atau berkat yang diberikan Yesus kepadanya. Sebagai seorang pemuda yang belum memiliki banyak pengalaman dalam perjalanan kehidupan ini, kita diajak untuk mengikuti bagaimana teladan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus kepada orang buta tersebut, Yesus memiliki kasih yang begitu luar biasa, Yesus tidak memilih siapapun yang akan dikasihinya, kasih Yesus yang universal tersebutlah yang menjadi teladan kepada kita pemuda Kristen yang ada pada saat ini, bahwa kita harus bisa menjadi berkat bagi banyak orang yang ada didalam lingkungan kita. Oleh karena itu jika ada orang orang yang memerlukan bantuan di sekitar kita, jika kita mampu untuk menolongnya kita harus menolongnya. Tuhan Yesus pasti senang jika kita sebagai pemuda Kristen bisa berdampak di sekitar lingkungan tempat kita berada pada saat ini.
Saudara-saudari namaposo yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus ! Melalui Firman yang sampai kepada kita pada saat ini, ada beberapa refleksi dan hal-hal yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai namaposo atau pemuda Kristen, mari kita belajar dari orang buta yang ada dalam firman pendalaman Alkitab kita pada hari ini, orang buta tersebut tidak menyerah pada keadaan dirinya, dia tidak memiliki kepasraan, tetapi dia memiliki semangat dan keyakinan serta pengharapan bahwa Tuhan Yesus akan memulihkan kehidupannya. Iman yang ada pada orang buta tersebut sudah menyelamatkannya dari keterbatasan fisik yang dimilikinya. Bagaimana dengan kita sebagai namaposo Kristen pada saat ini? Apakah kita masih mengandalkan diri kita sendiri dalam kehidupan kita? Atau mengandalkan iman kepercayaan kita kepada Yesus untuk menolong kita dalam keadaan kita yang sangat sulit, tentu ini adalah menjadi refleksi kita bersama. Kita harus meyakini bahwa orang yang tidak menyerah terhadap tantangan yang ada dalam kehidupannya dan berjuang untuk bisa bangkit dari keterpurukan akan mendapatkan sukacita sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai pemuda Kristen kita juga sering kali mendapakan tekanan dari lingkungan sekitar kita, seperti pergaulan kita yang bisa dikatakan tidak terlalu baik, tuntutan hidup, atau suara-suara negatif yang mencoba melemahkan iman kepercayaan kita. Orang buta dalam Firman ini tidak membiarkan kerumunan menghentikannya untuk memanggil dan mendekati Yesus. Bagaimana dengan kita para pemuda Kristen pada saat ini. Apakah kita tetap berani mencari Tuhan meskipun ada tekanan dan hambatan-hambatan dari sekitar kita ? Mari kita jawaban dalam hati kita masing-masing.
Kemudian Setelah orang buta tersebut disembuhkan oleh Tuhan Yesus, orang buta tersebut bersyukur dan memuliakan nama Tuhan, dan orang-orang melihat mujizat keajaiban tersebut dan memuji Tuhan, sebagai pemuda kristen hidup kita yang sudah dipulihkan dan diberkati oleh Tuhan seharusnya menjadi kesaksian yang harus kita saksikan untuk orang-orang yang belum mengenal Tuhan lebih dalam. Untuk kita kita diundang untuk bisa menginspirasi orang lain untuk datang kepada Tuhan dan memuliakan Tuhan didalam kehidupan ini. Ketika kita mendapatkan pergumulan, kita mungkin merasa bahwa tidak ada yang perduli terhadap masalah yang ada pada kita. Namun kita harus percaya bahwa lawatan dari Tuhan nyata dan Yesus selalu memperhatikan orang-orang yang berseru kepadaNya. Sebagai pemuda Kristen apakah kita percaya bahwa Tuhan perduli pada setiap detail dalam kehidupan kita? Tentu kita sudah merasakan berkatNya, kita ada sekarang ini oleh karena kemurahan Tuhan, ketakutan, keraguan sudah Tuhan lepaskan dari kehidupan kita, untuk itu kita harus menjadi saksi Tuhan di tengah-tengah dunia ini. Tetaplah percaya bahwa Iman kepercayaan kepada Yesus akan menyelamatkan kita. Dalam kehidupan kita, iman tanpa tindakan adalah sia-sia. Kita juga tidak boleh hanya memiliki iman kepercayaan, tetapi kita juga harus memiliki tindakan yang nyata untuk menujukkan iman kita melalui doa, tindakan kasih dan keberanian untuk berjalan sesuai dengan firman Tuhan, dengan demikian kita bisa disebut sebagai namaposo/ pemuda Kristen yang berdampak dan penuh dengan berkat. Tuhan Yesus Memberkati kita semua. Amin.