
Renungan Mingguan Namaposo GKPS, 24 November 2024 (Akhir Tahun Gerejawi)
Nas : Yohanes 17:4-6
Doding : Jangan lelah
Tema : Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Tuntas
Tujuan : Agar Namaposo terus melatih diri untuk bertanggung jawab
TUNTAS
Shalom Namaposo GKPS!
Dalam hidup ini, sedari kecil kita sudah diberikan hal-hal yang kita harus pertanggungjawabkan. Tanggung jawab adalah kesadaran akan kewajiban untuk menanggung segala akibat dari sesuatu yang telah diperbuat, serta melakukan segala tugas dan kewajiban dengan sungguh-sungguh. Untuk menjadi orang yang bertanggung jawab, orangtua kita melatih kita dengan memberikan pekerjaan-pekerjaan. Misalnya kalau sudah selesai bermain, orangtua kita menyuruh kita untuk membereskan mainan kita. Di usia remaja misalnya kita diberikan tanggung jawab untuk ambil bagian dalam pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring, memasak, bersih-bersih dan lain sebagainya. Kalau kita bersalah, mungkin orangtua kita bisa menghukum kita dengan tujuan mengajarkan kita bahwa semua perbuatan ada konsekuensinya sehingga kita berhati-hati dalam bersikap dan mengambil keputusan. Demikian juga di sekolah, kita diberikan Pekerjaan Rumah (PR), ulangan-ulangan atau kuis-kuis diberikan nilai supaya kita tahu sejauh mana kita sudah memahami pelajaran-pelajaran kita. Salah satu yang diasah dan terus dilatih dalam hal-hal demikian adalah tanggung jawab.
Salah satu bukti dari tanggung jawab juga adalah menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas. Tuntas adalah selesai menyeluruh, sempurna. Dalam penyelesaian tanggung jawab, ada proses yang harus dijalani. Proses itu bisa saja sulit dan butuh waktu. Dalam hal menuntaskan tujuan Tuhan menghadirkan kita ke dunia ini, dibutuhkan kesetiaan terhadap si pemberi tanggung jawab itu sehingga kita menyelesaikannya dengan maksud dan tujuan si pemberi tanggung jawab itu bukan untuk maksud dan tujuan kita sendiri. Sebagai manusia, kedagingan kita serta faktor-faktor eksternal menggoda kita untuk lari dari tanggungjawab. Untuk memenuhi maksud Tuhan dalam hidup kita dibutuhkan penyangkalan diri, karena jika kita tidak menyangkal diri maka yang kita kejar adalah tujuan-tujuan duniawi, bukan surgawi, tujuan-tujuan kedagingan bukan roh dan itu akan menghalangi kita mengerjakan maksud Tuhan dan itu mendukakan hati Tuhan.
Belajar dari Yohanes 17:4-6, kita mempelajari dan meneladani Yesus dalam hal Ia menuntaskan pekerjaan-Nya. “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.” (ay. 4). Yesus berkata bahwa Ia telah mempermuliakan Bapa. Cara Yesus mempermuliakan Bapa adalah dengan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Bapa kepada-Nya. Pekerjaan itu adalah menyatakan nama Bapa kepada semua orang yang diberikan Bapa kepada-Nya dan membuat orang-orang menuruti firman Bapa (ay.6). Dalam pelayanan-Nya, Yesus telah menyangkal diri dan mengikuti maksud-maksud Bapa yaitu melakukan misi pendamaian antara Allah dengan dunia ciptaan ini yang telah jatuh ke dalam dosa. Dalam karakter Allah yang mengasihi dan berkeadilan itu, Yesus dalam penyangkalan dan pengorbanan diri-Nya telah membuat kasih dan keadilan Allah itu bisa dilakukan dengan tuntas tanpa harus menyangkal salah satunya. Dengan Yesus menyangkal diri dan memberi diri dihukum Allah sebagai pengganti dunia yang berdosa dan sepatutnya dihukum ini, maka Allah menyatakan kasih-Nya. Yesus tidak lari dari penderitaan yang menyakitkan itu, yaitu salib karena Dia memilih taat kepada Bapa dan menyelesaikan misi pendamaian dunia kepada Allah. Dia menuntaskan tanggungjawabnya.
Hasoman Namaposo GKPS!
Menjadi orang yang memiliki karakter bertanggung jawab memang tidak mudah. Kesetiaan kita diuji dan kesiapan kita menanggung efek buruk dari perbuatan kita yang tidak baik pun teruji. Tidak ada manusia yang sempurna. Kadang kita salah atau silap. Kita bersyukur bahwa Tuhan maklum pada kesalahan dan kesilapan kita. Kita berbeda dari Yesus yang sempurna dan tak bercacat. Kita manusia yang penuh dengan cacat. Namun syukur kepada Allah bahwa Ia mengijinkan kita untuk bertanggung jawab. Dalam tanggung jawab itu juga Tuhan terus menerus mengajari dan membentuk karakter kita untuk menjadi kuat dan tangguh. Ia membimbing kita sehingga kita bisa belajar dari kesalahan dan terus bertumbuh dalam pengenalan akan Dia. Dalam setiap proses pembentukan diri kita, marilah kita menyangkal diri dan memikul salib kita sendiri, sehingga kita tahan dan didapati oleh Tuhan setia sampai akhir.
Hasoman Namaposo GKPS!
Zaman sekarang ini menyediakan bagi kita banyak sekali jalan untuk belajar, termasuk belajar untuk bertanggung jawab. Banyak pekerjaan yang tidak lagi pada jam-jam tertentu misalnya seperti jam kantor. Dalam hal-hal seperti itu tidak ada manusia yang meminta pertanggungjawaban pada kita. Namun, renungan kita saat ini mengingatkan kita bahwa dalam semua aspek kehidupan kita, marilah kita dengan sungguh-sungguh mengingat bahwa kita tetap harus mempertanggungjawabkan pekerjaan bahkan hidup kita kepada Tuhan yang menciptakan kita. Saat-saat sekarang ini, kita juga sudah ada yang terlibat dalam kepanitian natal tahun 2024 ini, marilah kita melakukannya dengan tuntas dan bertanggung jawab juga. Pergunakanlah kesempatan yang telah diberikan Tuhan ini untuk belajar dan berlatih menjadi orang yang bertanggung jawab. Sembari terus belajar membagi waktu supaya tanggungjawab pelayanan kita tidak membuat kita mengabaikan tanggungjawab kita di dalam keluarga kita. Belajarlah terus-menerus untuk menuntaskan pekerjaan kita dan menjadi orang yang bertanggung jawab. Amin.