Skip to content

SINODE GKPS

Primary Menu
  • Beranda
  • TENTANG GKPS
    • KANTOR SINODE GKPS
    • PIMPINAN SINODE GKPS
    • VISI GKPS 2011-2030
    • STRUKTUR ORGANISASI KANTOR SINODE
    • TATA GEREJA DAN TATA LAKSANA GKPS
    • PERATURAN RUMAH TANGGA GKPS
  • LOGO TAHUN GKPS
    • LOGO TAHUN 2008
    • LOGO TAHUN 2009
    • LOGO TAHUN 2010
    • LOGO TAHUN 2011
    • LOGO TAHUN 2012
    • LOGO TAHUN 2013
    • LOGO TAHUN 2014
    • LOGO TAHUN 2015
    • LOGO TAHUN 2016
    • LOGO TAHUN 2017
    • LOGO TAHUN 2018
    • LOGO TAHUN 2019
    • LOGO TAHUN 2020
    • LOGO TAHUN 2021-2025
    • LOGO JUBILEUM 120
  • DEPARTEMEN-BIRO
    • DEPARTEMEN PERSEKUTUAN
    • DEPARTEMEN KESAKSIAN
    • DEPARTEMEN PELAYANAN
      • PELAYANAN RBM
      • PELAYANAN BKM
      • PELAYANAN WCC
    • DEPARTEMEN PEMBINAAN
    • BIRO ADMINISTRASI
    • BIRO KEUANGAN
    • BIRO LITBANG
    • SATUAN PENGAWAS INTERNAL
    • BIRO HUKUM
    • BIRO USAHA
  • Download
    • VIDEO
    • DOWNLOAD TATA IBADAH
    • DOWNLOAD TONAH
    • DOWNLOAD DODING HALELUYA
  • PARMAHAN NA MADEAR
    • JANUARI 2025
    • FEBRUARI 2025
    • MARET 2025
    • APRIL 2025
    • MEI 2025
GKPS CHANNEL
  • Home
  • BERITA
  • DI DALAM GEREJA YANG SEHAT TERDAPAT JEMAAT DAN PELAYAN YANG SEHAT MENTALNYA
  • BERITA
  • BIRO PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

DI DALAM GEREJA YANG SEHAT TERDAPAT JEMAAT DAN PELAYAN YANG SEHAT MENTALNYA

Admin 6 Maret 2025
WhatsApp Image 2025-03-05 at 00.14.28

Para peserta GKPS Marguru Tahap II mendengar pemaparan Seni Mengatur Kesehatan Mental Pemimpin Kristen: Integrasi Perspektif Psikologi dan Teologi, yang disampaikan Dr. Julianto Simanjutak pada Senin (3/3/2025) malam. (Foto: Cindy Banjarnahor)

PEMATANG SIANTAR. GKPS.OR.ID. Kesehatan mental adalah isu yang banyak dibahas akhir-akhir ini, terutama setelah ditemukan banyaknya kasus gangguan kesehatan mental yang terjadi di kalangan orang-orang yang berusia muda. Walau demikian isu kesehatan mental di gereja kurang mendapat porsi yang besar. Gereja masih fokus bicara dogma, liturgi, model persekutuan, dan lain sebagainya. Padahal gereja yang sehat salah satu penampakannya adalah kesehatan mental jemaat dan para pelayanannya.

Pendapat tersebut dikemukakan Dr. Julianto Simanjuntak, seorang konselor sekaligus founder Lembaga Konseling Keluarga Kreatif (LK3) saat menyampaikan materi Seni Mengatur Kesehatan Mental Pemimpin Kristen: Integrasi Perspektif Psikologi dan Teologi, di kegiatan GKPS Marguru Tahap II sesi III, yang berlangsung lewat zoom meeting pada Senin (3/3/2025) pukul 19.30 wib.

Menutur Dr. Julianto saat ini profesi psikolog dan konselor paling banyak dicari. Selain sudah diakui sebagai profesi oleh negara, praktik layanan konseling juga mendatangkan income bagi para psikolog maupun konselor. Seperti lembaga yang dipimpinnya, pasca pandemi covid-19, LK3 harus menambah jumlah psikolog dan konselor sebab semakin banyak klien yang membutuhkan pelayanan konseling. Klien berani membayar mahal untuk kesehatan mentalnya dan juga rela mengantri 2 bulan hanya untuk mendapatkan pelayanan konseling.

Dihadapan 100-an peserta, Julianto Simanjuntak mengungkapkan bahwa kesehatan mental diwariskan keluarga asal.

“Keluarga kami dikategorikan keluarga yang terganggu kesehatan mentalnya. Mulai dari papa, saya dan saudara serta dua orang anak saya. Gangguan kesehatan mental yang saya dan keluarga alami berbeda satu dengan yang lainnya. Ada yang berupa depresi, adiksi (kecanduan terhadap suatu zat atau prilaku tertentu) dan komunikasi buruk. Pengalaman keluarga kami ini pun menyadarkan saya bahwa kesehatan mental merupakan warisan keluarga asal,” tutur pria yang sudah 36 tahun menekuni dunia konselor ini.

Ditambahkan Julianto, anak-anak akan mengadopsi emosi dari orang tuanya, dari ayah dan ibunya. Anak-anak akan mengcapturenyadan akan mengulangnya ketika menjadi orang tua. Alkitab sendiri pun mencatat bagaimana beberapa tokoh di Alkitab yang mewariskan kesehatan mental yang buruk bagi generasi penerusnya, seperti Saul, Daud dan Salomo.

Paparan selanjutnya Julianto menerangkan bahwa konselor dan konseling pada awalnya merupakan milik gereja. Sehubung gereja mengabaikan salah satu tugas penting ini, jemaat pun pada akhirnya mencari psikolog untuk menyembuhkan mentalnya. Satu hal yang menggelitik, gereja membuka layanan konselor secara gratis namun tak ada jemaat yang tertarik dan lebih memilih membayar mahal untuk berobat ke psikolog.

Alumnus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga ini pun mengajak para peserta GKPS Marguru Tahap II untuk mendorong kembali GKPS di tingkat lokal hingga tingkat sinode, memfokuskan kembali pelayanan pada bidang konseling dengan mempersiapkan para pelayanannya menekuni dunia konselor, dan membentuk lembaga khusus yang pelayanan utamanya adalah konseling. Apalagi angka gangguan jiwa di Indonesia cukup tinggi sebesar 14 persen, dan sebagian besarnya depresi.

Julianto juga menyoroti kesehatan mental para Pendeta dan keluarga. Dari studi yang dilakukannya ada tiga hal yang dapat menganggu kesehatan mental Pendeta dan keluarganya, yakni jabatan, kesibukan, dan ambisinya. Julianto pun menawarkan kepada Litbang GKPS sebagai penyelenggara GKPS Marguru agar terus menyuarakan perlunya mengasesmen para pelayan GKPS, khususnya Pendeta dan Penginjil, dengan bantuan psikolog maupun konselor atau juga dengan mengusulkan adanya satu lembaga di kantor sinode GKPS yang khusus melakukan pelayanan konseling. Ditambahkan Julianto, lembaga itu nantinya akan dipimpin oleh mantan Ephorus ataupun Sekjend GKPS.

Dengan kesehatan mental yang baik akan berdampak pada pelayanan Pendeta dan Penginjil yang baik pula, apalagi dengan dipersiapkannya seluruh Pendeta dan Penginjil sebagai konselor yang baik di tengah-tengah jemaatnya.

Masih menurut Julianto, banyak faktor yang menyebabkan kesehatan mental warga jemaat terganggu. Jemaat membutuhkan penolong untuk menyembuhkan kesehatan mentalnya. Ia pun mengajak Pendeta dan Penginjil yang hadir pada sesi ini untuk menolong jemaatnya, memanfaatkan identitas sebagai konselor yang melekat dengan jabatan pelayanannya, dimana identitas ini sebenarnya tak dimiliki banyak orang.

Salah satu metode yang ditawarkan pemateri untuk menolong orang depresi adalah dengan menggunakan V.E.N.T dari Dr. Toke. Validate (V): Mengakui perasaan orang lain. Empahtize (E): Menunjukkan bahwa kita memahami dan merasakan emosi mereka, Normalize (N): Membantu melihat bahwa masalahnya juga dialami orang lain dan ada solusinya, Teach (T): Mengajarkan sesuatu untuk menguatkan teman.

Diakhir paparannya, pria yang mahir mendengar curhatan klien dan sahabatnya ini menyimpulkan bahwa konseling penting namun bukan segala-galanya dalam pelayanan. Konseling merupakan jembatan bagi siapa saja untuk mengenal Injil, dimana saat para pelayan memberikan kedua telinganya untuk mendengarkan, jemaat pun merasa Tuhan hadir dan mendengarkan mereka. Sebab yang dibutuhkan jemaat bukan sosok yang menghakimi melainkan yang mendengarkan.

Gaya penyampaian yang bersahabat membuat para peserta tertarik dengan beberapa masukan-masukan yang telah disampaikan Julianto. Dua diantaranya Pdt. Sardo Saragih, yang bermimpi suatu saat GKPS memiliki lembaga konseling sendiri yang dinahkodai Pendeta maupun Penginjil; dan Andri Vincent yang sepakat dengan narasumber bahwa para pelayan di GKPS memiliki identitas sebagai konselor, dan ini menjadi modal besar mendukung terwujudnya pelayanan parjumatanganan.

Sebelum sesi ke tiga ditutup dalam doa, Pdt. Fran Purba sebagai moderator memberi kesempatan kepada Dr. Julianto Simanjuntak menyampaikan closing statemen nya.

“Saya senang GKPS melalui Litbangnya peduli dengan kesehatan mental. Saya berharap agar para Pendeta dan Penginjil terus membangun identitasnya sebagai konselor, sebagai orang yang dipercaya membangun hubungan yang baik dengan jemaatnya, serta mempersiapkan karir menjelang masa pensiun sebagai konselor, sebab kedepan konselor akan menjadi profesi yang dibutuhkan banyak orang”. (hks/bgs)

Pewarta: Pdt. Bima Gustav Saragih

Foto: Cindy Banjarnahor

Post Views: 232

Continue Reading

Previous: Ibadah Harian Keluarga GKPS: Kamis, 6 Maret 2025
Next: Ibadah Harian Keluarga GKPS: Jumat, 7 Maret 2025

Related News

WhatsApp Image 2025-05-19 at 22.06.02 (1)
  • BERITA
  • DEPARTEMEN PELAYANAN

MEMBANGUN KEMANDIRIAN DANA DAN PEMBERDAYAAN WARGA LEWAT PERKEBUNAN KOPI

Admin 19 Mei 2025
WhatsApp Image 2025-05-16 at 10.53.11
  • BERITA
  • DEPARTEMEN PELAYANAN
  • YAYASAN BKM GKPS

BALEI KAPERNAUM PA BKM GKPS DIRESMIKAN PIMPINAN SINODE GKPS

Admin 16 Mei 2025
WhatsApp Image 2025-04-28 at 14.13.50 (1)
  • BERITA
  • BIRO ADMINISTRASI
  • DISTRIK VII

DUA JEMAAT DI GKPS RESORT CIKOKO MENYERAHKAN SERTIFIKAT TANAH KEPADA PIMPINAN SINODE GKPS

Admin 28 April 2025

ARSIP BERITA

KATEGORI

  • AMBILAN (9)
  • ARTIKEL (180)
  • Bahan PA (180)
  • BERITA (265)
  • BERITA PEMUDA (6)
  • BIRO ADMINISTRASI (49)
  • BIRO KEUANGAN (4)
  • BIRO PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (14)
  • BIRO USAHA (4)
  • DEPARTEMEN KESAKSIAN (34)
  • DEPARTEMEN PELAYANAN (61)
  • DEPARTEMEN PEMBINAAN (32)
  • DEPARTEMEN PERSEKUTUAN (32)
  • DISTRIK II (1)
  • DISTRIK III (3)
  • DISTRIK IV (2)
  • DISTRIK IX (1)
  • DISTRIK V (2)
  • DISTRIK VII (2)
  • DISTRIK X (2)
  • DISTRIK XI (6)
  • DOWNLOAD TATA IBADAH (11)
  • GKPS DISTRIK I (1)
  • GKPS DISTRIK II (5)
  • GKPS DISTRIK VIII (4)
  • GKPS DISTRIK XII (1)
  • KEUANGAN (3)
  • OIKOUMENE (1)
  • PANITIA SSB GKPS KE-46 (1)
  • PIMPINAN SINODE GKPS (11)
  • RBM GKPS YAYASAN IDOP NI UHUR (1)
  • SEKSI SEKOLAH MINGGU (17)
  • SIBASAON (42)
  • TATA IBADAH (1,518)
  • TONAH PIMPINAN SINODE (23)
  • TUGAH-TUGAH (61)
  • VIDEO (1)
  • YAYASAN BKM GKPS (1)
  • YAYASAN KESEHATAN GKPS (1)
  • YAYASAN PENDIDIKAN GKPS (7)

Tentang

  • KANTOR SINODE GKPS
  • Jl. Pdt. J. Wismar Saragih No. 23 Pematang Siantar - 21142 . Kel. Bane Kec. Siantar Utara - Sumatera Utara - INDONESIA
  • (0622)23676
  • gkps@gkps.or.id
Site Statistics
  • Today's visitors: 105
  • Today's page views: : 131
  • Total visitors : 5,030
  • Total page views: 6,976
Copyright © GKPS | MoreNews by AF themes.