
Renungan Mingguan Namaposo GKPS, Minggu/ 25 Mei 2025 (Rogate)
Nas : Mazmur 16 : 1 – 2
Usul Doding : Hal. No. 160 : 1 – 2
Tema : Tuhan adalah Tempat Perlindungan
Tujuan : Agar Namaposo Selalu Berlindung Kepada Tuhan
BERLIMPAH BERKAT
Syalom saudara-saudari di dalam Tuhan Yesus Kristus. Dunia bukanlah tempat perlindungan yang paling aman, karena dunia ini tentunya akan mengalami perubahan. Dunia tidak dapat menjadi alat untuk membentengi dan memberi perlindungan dalam hidup manusia secara sempurna dan aman tentram. Di bagian bumi manapun tak ada tempat yang memberikan keamanan dan dunia juga tidak memiliki tempat untuk menghindar dari segala ancaman dan bahaya. Akan selalu ada bahaya yang mengincar kehidupan manusia dan tidak ada yang bisa memperkirakan kapan ancaman dan bahaya akan datang. Karena dunia ini bukanlah tempat yang aman, maka semua orang memerlukan perlindungan atau penjagaan selama 24 jam penuh. Sebagai contoh sederhana dapat kita lihat yang berada di sekeliling kita, yaitu ketika Para pemimpin negara, artis terkenal, milioner, para pejabat penting atau para jutawan di mana pun berada dan ke manapun pergi selalu ditemani oleh pengawal atau bodyguard yang bertugas untuk menjaga dan melindungi, meskipun penjagaan dan perlindungan mereka sangat terbatas dan tidak menjamin keselamatan mereka. Bahkan, saat dipertanyakan apakah ada manusia yang mengingini hidup di dalam ketidak amanan ataupun penuh dengan ancaman dan bahaya? Tentu tidak ada seorangpun yang mengingini hidup tidak di dalam kedamaian. Demikian pada firman Tuhan hari ini, sebagaimana ucapan penyampaian diri Daud kepada Allah. Ia adalah seorang Raja dan pahlawan yang hebat, bahkan Ia mempunyai banyak pasukan yang tangguh. Secara dunia, ia memiliki keamanan yang sangat baik dan banyak pengawal yang melindungi dia serta menjadi garda terdepan ketika bahaya dan ancaman muncul. Dan yang menjadi pertanyaannya adalah mengapa ia masih mengandalkan Tuhan jika ia sudah kuat dan memiliki segalanya sebagai pelindung baginya? Kita akan melihat melalui firman Tuhan pada saat ini, apa yang menjadi alasan Daud untuk tetap meminta pertolongan dan perlindungan dari Tuhan.
Mazmur 16 merupakan salah satu mazmur yang ditulis oleh Raja Daud, yang dikenal sebagai penggembala yang setia dan pemimpin yang tangguh. Daud dikenal sebagai seorang yang hidup di dalam kelimpahan, bukan berarti Ia dalam keadaan nyaman di istananya, ia sudah memiliki segalanya tapi belum tentu seperti itu. Karena kita semua mengetahui bahwa hampir keseluruhan hidup Daud dihabiskan dalam pelarian karena dikejar-kejar oleh Saul untuk di bunuh. Menunjukkan bahwa kita melihat kehidupan Daud berkelimpahan bukan dari apa yang ia punya tetapi oleh sikap hatinya yang melimpah-limpah dengan ucapan syukur. Pada ayat 11 dituliskan “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa” Daud mengetahui jalan mana yang harus di ambil dan jalan mana yang harus ia pilih, hal ini merupakan sukacita dari pada Daud, kabar baiknya Tuhan memberitahukan jalan kehidupan itu kepada Daud dan Tuhan memberikan sukacita bukan sembarang sukacita biasa tetapi sukacita yang berlimpah-limpah. Terlihat pada pasal 16 ini adalah nyanyian kepercayaan, sukacita dan kegembiaraan yang mendalam kepada Tuhan dari seseorang yang dirahmati, yang menemukan Tuhan sebagai “warisannya dan pialanya”. Daud menunjukkan dalam hidupnya berulang-ulang dia berdoa kepada Tuhan “Engkaulah Tuhanku, Engkaulah Kebahagiaanku!” kebahagiaan keakraban Tuhan itu agaknya begitu mendalam, sehingga dia yakin dan berharap bahwa Tuhan akan memberi dia mengenyamnya selalu. Meskipun demikian, pemazmur tetap sadar akan kelemahan insani manusia di tengah berbagai tantangan hidup dan bahaya-bahaya dunia ini. oleh sebab itu dalam nyanyian ini, dia juga menyerahkan dirinya ke dalam tangan Tuhan dan memohon supaya dia terus dilindungi seperti yang kita alami hingga pada saat ini. Dalam konteks perjalanan iman, Daud mengekspresikan keyakinannya bahwa Tuhan adalah pelindung dan penyedia yang setia bagi mereka yang berseru kepada-Nya.
Nyanyian ini dibuka dengan suatu doa permohonan “Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung” (ayat 1). Meskipun Daud dan pasukannya sudah sangat kuat pada saat itu, namun ia masih mengandalkan Tuhan di luar batas kemampuannya. Daud memohon supaya Allah menjaga atau melindunginya. Ia merasa tidak bisa berbuat tanpa penyertaan Tuhan. Ia merasa lemah dalam peperangan tanpa Tuhan. Karena itu ia selalu merasa perlindungan membutuhkan Tuhan. Bukan kali ini dia datang berlindung kepada Tuhan. Permohonan ini dapat dilihat sebagai ungkapan pengharapan pemazmur, supaya dia terus menerus dilindungi oleh Tuhan seperti sampai sekarang dia alami. Iman yang sejati dengan sendirinya mendorong manusia untuk terus menerus menyerahkan dirinya ke dalam tangan Tuhan. Demikian halnya dengan kita namaposo.Namaposo harus sadar bahwa semakin dewasa, semakin banyak hal yang kita ketahui dan semakin banyak hal yang kita kerjakan, maka semakin banyak pula waktu bagi kita untuk membutuhkan Tuhan. Tidak cukup hanya mengandalkan apa yang kita miliki saat ini. Daud memiliki segalanya, tetapi ia merasa hidupnya belumlah lengkap tanpa kehadiran Tuhan. Ia selalu mencari Tuhan karena ia membutuhkan Tuhan untuk menjaganya. Demikian halnya namaposo, harus mempercayai Tuhan dengan benar. Harus mengandalkan Tuhan dalam segala situasi kehidupan, karena dewasa ini tidaklah mudah. Sebagai namaposo tentu kita memiliki orang-orang terdekat yang menjaga kita, tapi kita tidak dapat hanya menggantungkan keselamatan kita pada manusia. Sesayang-sayangnya seseorang kepada kita, tidka menjadi jaminan ia dapat menyelamatkan kita. Daud sebagai raja atas Israel saja tentunya juga memiliki banyak pengawal yang berjaga-jaga, namun ia tidak menggantungkan keselamatannya pada penjagaan manusia atau penjagaan pengawalnya. Daud hanya ingin dijaga oleh Tuhan yang selalu melindunginya. Daud menyadari bahwa kekayaan, pangkat atau kekuasaan, kehebatan dan kegagahan manusia tak dapat menyelamatkannya. Daud berkata, “Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita. Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak” (Mazmur. 20:8-9). Tuhan adalah satu-satunya tempat perlindungan yang aman.
Setiap kali Daud berlindung kepada Tuhan, Allah Israel, Daud selalu menyerahkan dirinya kepada-Nya dengan berkata “Engkaulah Tuhanku, Engkaulah Kebahagiaanku!”. Daud juga mengatakan “Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel” (Mazmur 121:4). Daud sangat percaya bahwa tak sedetik pun Tuhan lengah menjaga dirinya, bahkan Tuhan menjaga dia bagaikan biji mata-Nya sendiri. Inilah doa Daud, “Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau,yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung di tangan kanan-Mu melawan pemberontak. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu” (Mazmur 17:7-8). Sering sekali kita bertemu orang banyak berkata “aku mengasihi Engkau Tuhan seumur hidupku” tapi kebanyakan juga itu hanya sekedar kata-kata dan bukan melewati perbuatan yang ada. Tetapi seharusnya saat kita berkata “Aku Mengasihi Engkau Tuhan” perkataan kita selaras dengan perbuatan kita baik karakter, cara bicara menunjukkan benar-benar mengasihi Tuhan. Firman Tuhan ini juag menunjukkan ciri-ciri orang yang mengasihi Tuhan diatas segalanya. Memiliki Pribadi yang tidak pernah berpaling dari Tuhan adalah yang harus di pegang di dalam kehidupan orang percaya. Daud dengan jelas mengatakan “Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!” ditengah-tengah kekayaan, kehormatan, ketenaran yang ia miliki dianggap sebagai bonus yang diberikan Tuhan kepadanya. Ia menunjukkan yang paling berharga dalam hidupnya ialah Tuhan itu sendiri.
Dari Mazmur 16:1-2 tentu memiliki pesan yang sangat relevan dan aplikatif bagi kehidupan pemuda saat ini. Di tengah berbagai tantangan dan pilihan hidup yang kompleks, sebagai pemuda hal yang perlu diingat ialah Pertama, Mencari Perlindungan dalam Tuhan. Pemuda sering sekali menghadapi tekanan dari teman sebaya, lingkungan sosial, dan kebutuhan untuk diterima. Dalam hal ini, pemuda perlu menyadari bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan sejati. Dengan berdoa dan menyerahkan tantangan hidup kepada Tuhan, pemuda dapat menemukan kedamaian dalam keyakinan bahwa Tuhan menjaga setiap langkah mereka. Kedua, Menentukan Prioritas Hidup, Daud menegaskan bahwa tidak ada kebaikan di luar Tuhan. Pemuda masa kini sering terjebak dalam berbagai aktivitas dan godaan dunia, seperti pekerjaan, media sosial, lingkungan dan hiburan. Mazmur ini mengajak pemuda untuk merenungkan nilai-nilai yang mereka anut. Apakah mereka memprioritaskan hubungan dengan Tuhan di atas segala hal? Menghadirkan Tuhan sebagai fokus utama dalam setiap keputusan dapat membimbing pemuda untuk hidup lebih berdaya dan bermakna. Ketiga, Membangun Hubungan yang Kuat dengan Tuhan, Mazmur 16:2 menekankan pengenalan pribadi terhadap Tuhan. Pemuda diajak untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan melalui doa, saat teduh dengan Tuhan, penggalian Alkitab, dan kegiatan rohani lainnya. Dengan mengenal Tuhan lebih dekat, pemuda akan mengalami kebaikan-Nya secara langsung, dan menyadari bahwa yang memberikan kekuatan dan pegangan saat menghadapi tantangan hidup hanyalah Tuhan saja. Keempat, Ketahanan dalam Menghadapi Tantangan, Kehidupan pemuda sering sekali dipenuhi dengan perubahan dan ketidak pastian, baik dalam pendidikan, karier, maupun hubungan atau mencari pasangan hidup. Memahami bahwa Tuhan adalah pelindung dapat memberi pemuda ketenangan dan ketahanan mental. Dengan bersandar pada Tuhan, pemuda dapat menghadapi kesulitan dengan semangat dan optimism serta menunjukkan bahwa kepercayaan pada Tuhan memberikan harapan dalam situasi sulit. Kelima, Menjadi Teladan, dalam menjalani hidup yang berfokus pada Tuhan, pemuda dapat menjadi teladan bagi teman-teman dan generasi di sekitar mereka. Sikap percaya dan ketergantungan pada Tuhan dapat menginspirasi orang lain untuk juga menjadikan Tuhan sebagai pegangan dalam hidup mereka.
Dalam dunia yang serba tidak pasti, di mana kita sering sekali di hadapkan pada berbagai tantangan, ancaman dan kesulitan, nyanyian Daud ini menjadi pengingat untuk selalu mencari perlindungan hanya di dalam Tuhan dan menjadikan Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber utama kebahagiaan kita. Ketika kita menggali lebih dalam dan menghayati pesan dari Mazmur ini, kita diingatkan bahwa hubungan kita dengan Tuhan haruslah menjadi fondasi dari segala hal dalam hidup kita. Marilah kita terus berdoa dan menjadikan Tuhan sebagai Tuhan yang ambil alih dalam setiap aspek kehidupan kita, karena hanya di dalam Dia kita menemukan keselamatan, sukacita dan kebaikan yang sejati. Amin.